Wednesday 4 November 2015

Definisi Filsafat Ilmu Komputer

Pengertian Filsafat Ilmu Komputer

Filsafat ilmu komputer adalah pemikiran yang sedalam-dalamnya untuk memperoleh kebenaran, makna, tujuan serta nilai-nilai ilmu komputer bagi kehidupan manusia. Filsafat ilmu komputer terdiri dari beberapa kata yang mempunyai makna yang luas. Seperti kata "filsafat" menurut William J. Rapaport memiliki arti "pencarian pribadi untuk kebenaran, dalam bidang apapun, dengan cara yang rasional". Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan :


  1. Kenapa hanya pribadi ? (Tidak universal ?)
  2. Apa itu kebenaran ?
  3. Mengapa filsafat hanya mencari kebenaran ? Apakah kita bisa selesai dalam pencarian kebenaran ?
  4. Apa maksud dari bidang apapun ? Apakah filsafat benar-benar mempelajari apa saja ?
  5. Apa yang dimaksud dari rasional ?

Beberapa pertanyaan di atas memiliki jawaban sebagai berikut :
  1. Pribadi karena dalam hal ini kita mempersepsikan sesuai dengan yang kita simpulkan. Dan Anda harus percaya atau yakin terhadap persepsi yang anda simpulkan. Persepsi setiap orang itu berbeda-beda karena setiap informasi dan hal-hal yang kita bandingkan untuk mencapai suatu persepsi itu berbeda pula. Dari perbedaan persepsi tersebut Anda tidak harus meyakinkan mereka bahwa mereka harus percaya apa yang Anda percaya, tetapi Anda membantu mereka untuk memahami mengapa Anda percaya apa yang Anda lakukan.
  2. Kebenaran adalah hal yang kita anggap "baik atau benar" yang kita buktikan dengan logika atau pun dari pengalaman yang kita dapatkan. Kebenaran memiliki 2 teori yaitu :
  • Teori Korespondensi Kebenaran (yang dinyatakan oleh David, 2009), kebenaran adalah hubungan antara dua hal : Di satu sisi, ada keyakinan (atau kalimat, atau proposisi); di sisi lain, ada "realitas": Sebuah keyakinan (atau kalimat, atau proposisi) adalah benar jika dan hanya jika ("IFF") itu sesuai dengan kenyataan, yaitu, jika dan hanya jika itu "kecocokan" atau ciri yang akurat atau menggambarkan realitas. Teori korespondensi menjelaskan bagaimana kita menentukan apakah suatu kalimat (atau keyakinan, atau proposisi) adalah benar? Pada prinsipnya, kita harus membandingkan bagian dari kalimat (kata ditambah struktur gramatikal, dan mungkin bahkan konteks di mana ia berpikir, diucapkan, atau tertulis) dengan bagian-bagian dari kenyataan, untuk melihat apakah mereka sesuai. Salah satu cara menyesuaikan antara keyakinan kita  dan kenyataan yang ada dengan menggunakan persepsi akal (mungkin bersama-sama dengan keyakinan kita tentang apa yang kita rasakan). Dan salah satu masalah dalam memutuskan apakah keyakinan kita benar adalah memutuskan apakah persepsi kita adalah akurat (yaitu, apakah mereka sesuai dengan kenyataan). Dalam masalah ini akan dijelaskan pada teori koherensi.
  • Teori Koherensi Kebenaran (yang dinyatakan oleh Young, 2008), satu set proposisi (atau keyakinan, atau kalimat) adalah benar jika dan hanya jika : mereka konsisten satu sama lain dan sesuai dengan semua bukti yang tersedia (sesuai kenyataan/realitas). Kesimpulannya mereka menyatu/koheren satu sama lain dan di lengkapi dengan semua bukti.
            Perhatikan bahwa proposisi bahwa teori korespondensi mengatakan benar harus saling konsisten (jika "realitas" konsisten!) Dan mereka harus didukung oleh semua bukti yang tersedia; yaitu, teori korespondensi harus "menyatu".
            Teori koherensi menjelaskan bagaimana kita dapat memutuskan apakah pernyataan itu benar, dengan 2 cara yaitu dengan sintaksis (yaitu dalam hal struktur gramatikal saja, bukan dalam hal apa arti/maknanya). Sintaksis dilakukan dengan mencoba untuk membuktikannya dari aksioma melalui aturan inferensi. Hal ini penting untuk diingat bahwa, ketika Anda membuktikan pernyataan cara ini, Anda tidak membuktikan bahwa itu adalah benar! Anda hanya membuktikan bahwa itu logis dari pernyataan tertentu lainnya yaitu, bahwa "menyatu" dengan cara tertentu dengan pernyataan tersebut. Aturan inferensi yang memberitahu Anda bagaimana untuk menyimpulkan pernyataan dari pernyataan lain yang sebenarnya memperbarui jika pernyataan disimpulkan tidak keliru selama pernyataan dari mana hal itu disimpulkan benar.
            Cara lain kita dapat menentukan apakah sebuah pernyataan yang benar adalah semantik (yaitu, dalam hal apa arti/maknanya). Hal ini adalah satu-satunya cara untuk menentukan apakah aksioma adalah benar, karena menurut definisinya, aksioma tidak dapat disimpulkan dari pernyataan lainnya. (Jika itu bisa jadi disimpulkan, maka itu akan menjadi pernyataan-pernyataan lain yang akan menjadi aksioma nyata.) Tapi untuk menentukan kebenaran pernyataan semantik juga menggunakan sintaks: Kita secara semantik menentukan nilai kebenaran proposisi kompleks dengan manipulasi sintaksis (tabel kebenaran) dari konstituen atomnya. 
3. Karena filsafat digunakan sebagai parameter untuk mencari bentuk kebenaran tunggal - yang bersifat hakiki. Pada hakikatnya manusia selalu mencari kebenaran tertinggi yang berfungsi sebagai hakim tunggal yang bersifat universal-menyeluruh untuk menghakimi seluruh bentuk kebenaran yang dinyatakan manusia dan menetapkan mana yang sebenarnya hakikatnya benar dan mana yang hakikatnya salah. Pencarian ini tidak dapat berakhir karena filsafat sebagai alat untuk mencari bentuk kebeneran, dan setiap manusia memiliki persepsi tentang kebenaran yang berbeda-beda pula, karena dalam kebenaran semuanya setara, tidak ada kebenaran tertinggi sebagai hakim tunggal yang universal. Itulah mengapa filsafat hanya menyinggung “pencarian pribadi”.
4. Karena filsafat, tidak hanya membahas topik tertentu, tetapi juga memiliki fungsi menyeluruh atau topik yang luas. "Tujuan filsafat dirumuskan secara abstrak, adalah untuk memahami bagaimana hal-hal dalam kemungkinan arti luas dari istilah bergantung satu sama lain dalam kemungkinan arti yang luas" [Sellars, 1962, 35].            “Secara garis besar, filsafat memiliki tiga concern: bagaimana dunia hang bersama-sama, bagaimana keyakinan kita bisa dibenarkan, dan bagaimana menjalani hidup.”[Jim Holt, 2009]. Dari kutipan tersebut, yang pertama adalah metafisika, yang kedua adalah epistemologi, dan yang ketiga adalah etika. 

5. “Perhatian utama filsafat adalah untuk mempertanyakan dan memahami ide-ide yang sangat umum bahwa kita semua gunakan setiap hari tanpa berpikir tentang mereka.”[Nagel, 1987, 5]. Yang di anggap sebagai rasional yaitu argumen yang beralasan atau pernyataan yang mendukung. Logika dibutuhkan dalam menentukan rasional.
Kata 'ilmu' awalnya hanya berarti "pengetahuan" atau "mengetahui"; itu berasal dari bahasa Latin yaitu scire, yang berarti "mengetahui". Menurut Kemeny, ilmu adalah disiplin yang mengikuti metode ilmiah.
 'Komputer' sendiri memiliki arti sebuah mesin yang dirancang untuk melakukan perhitungan atau komputasi. Komputasi adalah pengolahan algoritma yang dilakukan oleh komputer.
Dari kalimat di atas ilmu komputer memiliki perbedaan definisi sebagai berikut :

  • Ilmu komputer adalah studi tentang komputer (dan fenomena terkait seperti algoritma yang mereka jalankan).
  • Ilmu komputer adalah studi tentang algoritma (dan fenomena terkait seperti komputer yang mengeksekusi algoritma).
Kedua ciri ilmu komputer sebagai "studi", cukup jelas menganggap bahwa ilmu komputer sebagai suatu ilmu.
About Unknown

Pellentesque penatibus, sed rutrum viverra quisque pede, mauris commodo sodales enim porttitor. Magna convallis mi mollis, neque nostra mi vel volutpat lacinia, vitae blandit est, bibendum vel ut. Congue ultricies, libero velit amet magna erat. Orci in, eleifend venenatis lacus.

You Might Also Like

0 komentar:

Post a Comment

JAMPER Production. Powered by Blogger.