Tradisi Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Tradisi
perayaan maulid Nabi Muhammad SAW selalu dirayakan setiap tahunnya. Maulid Nabi Muhammad yang
berarti Hari Kelahiran
Nabi muhammad
SAW. Nabi Muhammad dalam sejarahnya lahir pada 26 Shafar sekitar -53 tahun Hijriyah
atau 20 April 570 pada tahun Masehi. Nabi Muhammad dibesarkan oleh pamannya Abu
Thalib karena Nabi Muhammad adalah anak yatim piatu semenjak kecil. Nabi
Muhammad diangkat menjadi Nabi dan juga sebagai Rasul ketika berusia 40 tahun di
Gua Hira.
Perayaan maulid Nabi Muhammad pertama kali dilakukan oleh raja Irbil, bernama
Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 Hijriyah. Perayaan tersebut
diadakan secara besar-besaran dengan menghidangkan ribuan kambing dan unta yang
disembelih untuk disediakan kepada seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari
berbagai disiplin ilmu, baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama Hadits,
ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli tasawuf, dan lainnya.
Dari perayaan Maulid Nabi Muhammad yang
diadakan oleh raja Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, hingga kini tradisi perayaan
maulid nabi masih dijalankan di seluruh dunia. Perayaan maulid Nabi Muhammad dirayakan
secara berbeda di tiap negara, kota ataupun wilayah.
Perayaan Nabi Muhammad di Indonesia biasanya diadakan dengan ceramah-ceramah para ulama tentang sejarah Nabi Muhammad maupun tentang keesaan Allah SWT. Disamping itu juga perayaan ini diadakan dengan pembacaan shalawat nabi, pembacaan Barzanji (doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada) dan pengajian.
Walaupun perayaan Maulid Nabi Muhammad diadakan secara berbeda-beda, tetapi
tujuan dari maulid nabi itu sama yaitu mendoakan dan menghormati hari kelahiran
Nabi Muhammad serta mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui kecintaan kita
terhadap Nabi yang di cintai-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW.
Demikianlah
informasi yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf. Wassalam.
0 komentar:
Post a Comment